SEJARAH HAMSTER SIRIAN
Data
berikut telah dikumpulkan bertahun-tahun selama masa penelitian saya,
bukan hanya untuk hamster tapi untuk semua binatang-binatang pengerat.
Saya berharap Anda menemukan sesuatu yang menarik.
Diskripsi
awal yang diketahui mengenai Golden Hamster, sebutan yang nantinya
diberikan untuk Hamster Sirian, dipublikasikan pada tahun 1797 (ya jujur
saja, itu sudah sangat lama) di dalam buku “The Natural History Of
Aleppo” oleh Alexander Russel, dengan catatan-catatan tambahan yang di
tulis oleh adiknya Patrick.
Jadi
saya pikir penting kita mengetahui sedikit tentang Alexander. Alexander
adalah seorang dokter yang bekerja di Aleppo, wilayah sekitar Siria
dari tahun 1740-1750, jadi sangat jelas kalau Alexander adalah merupakan
salah satu orang yang ahli dalam memantau wilayah tempat tinggalnya
pada saat dia bekerja di Aleppo.
Selama
sepuluh tahun ini, Alexander mencatat dan menyimpan secara menditel
data-data mengenai fauna, flora, iklim dan budaya daerah setempat.
Alexander bahkan membuat catatan-catatan pada setiap daerah dan
orang-orang yang tinggal di Aleppo secara seksama, dan menerbitkan edisi
pertama buku “The Natural History Of Aleppo” pada tahun 1756. Adiknya,
Patrick Russel tinggal di Aleppo pada tahun 1750-1781 dan menerbitkan
edisi kedua setelah meninggalnya Alexander. Saya tidak tahu secara pasti
mengapa dan kapan Alexander meninggal.
Pada
edisi pertama hamster tidak pernah di sebut-sebut. Namun pada edisi
kedua hamster baru di singgung. Jadi sepertinya Patrick yang menemukan
spesies ini, tapi itu belum pasti juga apakah Patrick yang menemukan
spesies ini, bisa juga Patrick menemukan kertas-kertas catatan yang
tidak di publikasikan setelah meninggalnya Alexander dan yang akhirnya
memutuskan untuk memperbarui isinya.
Bagian
dari buku tersebut yang menyebutkan tentang hamster berbunyi demikian,
“...hamster tidak mirip dengan Tikus Ladang. Saya pernah membedah salah
satu hamster, kantong yang ada di kedua sisi pipi penuh dengan
biji-bijian French Bean, tersusun dengan lebar kantong pipi dan saling
menumpuk, itu merupakan sesuatu yang mengeherankan dilihat dari
mekanisme penunjangnya, dimana selaput kantongnya, walaupun berotot,
selaput kantong itu tipis dan bahkan jari yang lihai saja tidak dapat
menyusun biji-bijian itu dengan teratur. Dan pada saat biji-bijian itu
dihempas di meja, biji-bijian itu terkumpul menjadi tiga kali lebih
besar dari tubuh binatang itu...”
Namun
bagi saya yang paling mengherankan bahwa Russel (Alexander dan Patrick)
tidak pernah menyatakan bahwa mereka menemukan spesies baru, mungkin
karena beranggapan (yang sepertinya anggapan yang keliru) kalau Hamster
Sirian merupakan spesies yang sama dengan Hamster Eropa. Karena pada saat itu spesies ini belum diberi nama, bahkan setelah Russel pun spesies ini tidak diberi nama.
![]() |
George Robert Waterhouse |
Pada
saat itu George Robert Waterhouse berusia 29 tahun, seorang Kurator
(Kepala Musium) dari London Zoological Society. Waterhouse
memperkenalkan spesies “baru” ini di pertemuan Lembaga Masyarakat pada
tanggal 9 April 1839. Pameran spesies baru ini diperkenalkan dengan
memamerkan spesies betina yang sudah agak tua, spesimen ini di dapat
dari Aleppo, Siria.
-Anehkan kalau Aleppo selalu di sebut-sebut di dalam sejarah penemuan spesies ini?
Diskripsi
Waterhouse dipublikasikan kepada masyarakat pada tahun 1840 dengan
pernyataan sebagai berikut: “...spesies ini sedikit kemiripannya dengan
hamster biasanya (Cricetus vulgaris) (-tolong di ingat kalau Cricetus
Vulgaris telah dirubah menjadi Cricetus cricetus) dengan warna kuning
tua emasnya yang mengagumkan. Bulunya cukup panjang dan sangat lembut
dan mempunyai permukaan yang halus seperti sutera, warna kuning tuanya
terus memanjang sampai pada bagian atas kepala, badan dan juga pada
bagian luar tungkai (lengan). Di ujung rambut-rambut belakang badan
berwarna kecoklatan yang menyebabkan warna agak gelap dibandingkan
dengan sisi-sisi badan. Bulu di dekat tenggorakan dan bagian atas badan
berwarna kuning yang agak memudar. Di bagian belakang dan samping badan
semua rambut berwarna keabu-abuan tua atau memacu kepada warna dasar.
Kaki dan ekor berwarna putih. Ukuran kuping biasa, dengan di sertai
bulu-bulu putih halus di bagian luar. Kumis meliputi campuran hitam dan
putih...”
Tidak
diketahui siapa yang mendonorkan spesies ini kepada Waterhouse. Tapi
diketahui bahwa hamster betina yang sudah tua ini dan mungkin juga dalam
kondisi kesehatan yang tidak baik pada saat di tangkap menjadi “jenis”
spesimen dari spesies Cricetus auratus, Waterhouse (dan nama
penggolongannya menjadi Mesocricetus setelah di modifikasi).
![]() |
Item BM (NH) 1855.12.24.120
|
Saya
menemukan hamster betina tua itu, dan hamster itu masih ada di Natural
History Museum London. Dia sedang kelihatan sedih tapi tetap terlihat
menarik. Hamster itu diberi nama: Item BM (NH) 1855.12.24.120. Bukan
nama yang bagus untuk diberikan kepada seekor hamster betina tua yang
mengesankan.
-Jadi
sekarang, jika anda mengetahui cerita lama sebagai sesuatu yang di
yakini benar, dan hanya mengetahui sedikit tentang Golden Hamster yang
hampir 100 tahun, itu SALAH.
Faktanya
pada tahun 1880, seorang pensiunan konsul Inggris di Siria yang bernama
James Skeene, kembali ke negara asalnya Inggris dengan membawa beberapa
hamster Sirian, tapi tidak diketahui berapa jumlahnya. Tidak ada
referensi sama sekali mengenai hamster-hamster itu. Namun
hamster-hamster itu berkembang biak setidaknya sampai pada tahun 1910
ketika hamster terakhir akhirnya mati atau dimusnahkan. (Mungkin
dikarenakan juga oleh meninggalnya James Skeene?).
Tidak
ada informasi tentang hamster Sirian sampai pada tahun 1920-an dan pada
sekisaran tahun itu, Saul Alder seorang Parasitologis (Ilmu yang
mempelajari mengenai parasit) dari Hebrew University di Yerusalem,
sedang mengadakan penelitian mengenai penyakit umum Leishmaniasis,
dengan menggunakan Hamster Cina sebagai model yang cocok untuk
penelitiannya. Namun Alder tidak bisa mengembang-biakan hamster-hamster
Cina itu, dan yang akhirnya membuat Alder tidak dapat mengandalkan
hamster-hamster kiriman tersebut. Jadi Alder membutuhkan hamster yang
dari Timur Tengah untuk melanjutkan penelitiannya. Alder mengetahui
bahwa ada hamster Sirian dari diskripsi yang dia baca, dan itu adalah
diskripsi dari Waterhouse, tapi dari beberapa sumber (saya pikir saya
setuju dengan yang ini) mengatakan bahwa Alder sebenarnya tertarik
dengan hamster Grey atau Migratori (Cricetulus Migratory) yang dulu dan
sekarang juga masih tersebar di Asia Kecil. Apapun itu yang dia cari,
Alder meminta bantuan temannya dari Departemen Zoologi untuk membantunya
mencarikan hamster-hamster lokal.
-Jadi
alasan mengapa kita sekarang dapat memelihara hamster Sirian,
dikarenakan hamster Cina tidak dapat melakukan hubungan seks di dalam
laboratorium... maaf... kembali ke pokok cerita...
![]() |
Isarel Aharoni |
Pada
perjalanan misi mengumpulkan koleksi untuk Sultan inilah, Aharoni
mengumpulkan setiap binatang yang ia temukan, dan Aharoni selalu di
dampingi oleh pemandu setempat. Semua jenis spesimen diberi inisial di
lapangan dan yang kemudian semuanya itu dikirim ke Berlin. Spesimen yang
dikumpulakan Aharoni semuanya masih dapat dipelajari sampai sekarang
jika Anda berkunjung ke Hebrew University di Yerusalem bagian Halaman
Tertutup Rusia (Rusian Compound). Itulah ekspedisi Aharoni pada tahun
1930 sesuai dengan permintaan Saul Alder yang meminta Aharoni untuk
mencarikannya hamster.
Semua
hasil temuan di publikasikan di dalam buku riwayat hidup Aharoni pada
tahun 1942. Walaupun masih ada pertanyaan apakah Saul Alder mengetahui
atau tidak tentang hamster Sirian, namun yang pasti Aharoni tahu benar
bahwa hamster jenis Sirian inilah yang Alder inginkan.
Karena
nyatanya, pada saat Aharoni tiba di daerah sekitar Aleppo, ia
memerintahkan kepada pemandu lokalnya, seorang Siria yang bernama
Georgius Khalil Tah’an untuk pergi ke beberapa perkebunan dan bertanya
kepada Sheik El-Beled informasi mengenai lokasi hamster di wilayahnya.
Saya pikir pasti dengan menanyakan wilayah yang hasil panennya hancur.
Pada
tanggal 12 April 1930, Sheik mengadakan pertemuan dengan penduduk desa
setempat dan memerintahkan untuk menangkap hamster-hamster Sirian ini di
ladang tempat para hamster bersarang. Sheik juga menyediakan pekerja
upahan untuk menggali di beberapa daerah dan menghancurkan beberapa
ladang gandum terbaik. Akhirnya dengan kerja keras, beberapa jam
kemudian mereka berhasil menangkap induk betina dengan 11 ekor bayinya
di dalam sarang yang kedalamannya 8 kaki dari permukaan tanah.
Karena
berpikir sang induk akan menjaga bayi-bayinya dan memberi mereka makan
dengan tanpa kendala, induk dan bayi-bayinya itu di letakkan di dalam
kotak peti. Apa yang terjadi selanjutnya, saya pikir penting untuk
mengutip langsung dari perkataan Aharoni, “...aku melihat induk hamster
itu sedang berbeban hati sambil memakan dengan mengerikan kepala bayinya
yang paling dekat dengannya (ukuran bayi-bayi itu kira-kira 2.5cm),
secara alami sang induk akan membunuh anaknya yang dia sayang, ‘ini
lebih baik bayi-ku mati daripada dijadikan objek percobaan dari
sekelompok manusia yang tidak tahu diri!’”
Ketika
Georgius melihat tindakan yang buas ini, dia cepat-cepat memindahkan
induk hamster (karena induk hamster itu pasti akan membunuh semua
bayi-bayi-nya) dan meletakkan induk hamster itu di dalam botol yang
berisi Sianida untuk dibunuh. Jadi oleh karena peristiwa ini, hamster
betina liar pertama yang di tangkap hidup adalah hamster yang anti
pembedahan hidup-hidup, namun tidak menyadari bahwa keturunannya akan
menjadi sangat berarti bagi banyak orang, dan akhirnya induk hamster itu
mati.
Jadi
Aharoni hanya tertinggal 10 bayi. Tidak ada data atau catatan yang
akurat tepatnya umur bayi-bayi hamster itu, namun diketahui bahwa mata
bayi-bayi itu masih tertutup pada saat ditangkap.
Aharoni
dan istrinya berhasil menjadi orang tua angkat sehingga bayi-bayi itu
bisa bertahan hidup. Sempat anak-anak hamster itu melarikan diri namun 9
ekor bisa ditangkap kembali dan yang kemudian hamster-hamster itu
diberikan kepada Hein Ben-Menachen, Pendiri dan Kepala dari Hebrew
University Animal Facilities di Mount Scopas.
Ben-Menachen
meletakkan hamster-hamster itu di dalam kandang yang alasnya terbuat
dari kayu. Pagi harinya didapati lima hamster telah melarikan diri
karena menggerogoti alas kandang. Ben-Menachen menjadi sangat kesal
(karena menganggap sepele saya pikir) terutama karena Aharoni
menjelaskan kalau sangat sulit untuk menangakap binatang-binatang ini.
Lima hamster yang kabur itu tidak ada yang dilaporkan hidup. Menurut
keterangan Aharoni, empat hamster yang masih ada itu terdiri dari 3
jantan dan 1 betina. Namun keterangan itu kontradiksi dengan pernyataan
Saul Alder pada tahun 1948, yang mengindikasikan 1 jantan dan 3 betina
yang selamat karena tidak melarikan diri, dan yang kemudian satu betina
di bunuh oleh yang jantan.
Aharoni
agak ragu kalau sisa hamster-hamster yang masih ada akan
berkembang-biak, tapi Hein Ben-Menachen mempunyai ide lain. Ben-Menachen
meletakkan banyak jerami di dalam kandang kawat yang besar, sehingga
jarak antara jerami dan atas kandang hanya selebar 5cm, lalu ia
meletakkan hamster betina di dalam kandang. Menjelang malam, hamster
betina itu mulai membuat liang di dalam rumput-rumput kering itu.
Beberapa hari kemudian yang jantan di letakkan di dalam kandang dan
langsung mengejar yang betina, dan yang selanjutnya jantan dan betina
saling bertemu. Setelah letih berlari-larian, yang jantan sepertinya
agak terangsang. Posisi hamster jantan dan betina itu di dalam liang
sangat menguntungkan untuk melakukan perkawinan dari pada saling
berkelahi, dan benar juga akhirnya hamster jantan dan betina itu kawin.
Koloni
hamster pertama berkembang biak dengan sangat subur dan semuanya
terhitung 150 ekor pada tahun pertama. Walaupun lagi, dari beberapa
sumber memberikan keterangan yang berbeda-beda, termasuk salah satunya
yang mengatakan dengan aneh bahwa koloni hamster yang pertama pada tahun
pertama berjumlah 365 ekor.
Pembiakan
hamster laboratorium pertama diberikan kepada Alder, yang kemudian
mempublikasikan penelitiannya dengan menggunakan hamster Sirian untuk
pertama kalinya. Menyadari kelemahan dari koloni yang tunggal, Alder
membagikan beberapa hamsternya ke berbagai laboratorium untuk
dikembang-biakkan.
Hamster
Sirian tiba di Inggris pada tahun 1931, dan supaya bisa masuk ke dalam
negara Inggris, hamster-hamster itu diseludupkan di dalam
kantong-kantong mantelnya Alder. Mengapa bisa demikian? Saya juga
benar-benar tidak tahu. Hamster-hamster itu diberikan kepada E. Hindle
dari Zoological Society di London.
Walaupun
tidak pernah disebutkan oleh Aharoni di dalam catatan-catatannya,
Aharoni juga menangkap beberapa hamster Sirian lagi selain dari induk
hamster dan bayi-bayinya itu. Aharoni menangkap sebagai contoh tiga
hamster Sirian betina dewasa pada tanggal 27 dan 29 April 1930, dan
sebagai penghargaan untuk Aharoni, hamster-hamster Sirian itu di masukan
ke dalam koleksi Musium Berlin dan masih dapat dilihat sampai sekarang.
Diyakini
hamster Sirian di import pertama kali ke Amerika Serikat pada musim
panas tahun 1938, walupun jumlah sebenarnya yang di import masih
membingungkan, sama membingungkannya dengan jumlah yang di import ke
daratan Eropa.
Catatan
penangkapan hamster Sirian di alam liar selanjutnya yang bisa saya
selidiki adalah di bulan Mei dan Juni tahun 1971, ketika seorang
berkebangsaan Amerika yang bernama Michael R. Murphy menangkap 13
hamster lagi di Aleppo. 12 hamster (4 jantan dan 8 betina) dibawa masuk
ke Amerika. Murphy mencatat bahwa setelah tiga hari penanganan,
hamster-hamster itu menjadi jinak dan ramah. Dan setelah empat minggu di
dalam penangkaran, semua hamster itu saling mengawini dan semua delapan
hamster betina itu melahirkan bayi-bayi. Rata-rata bayi yang dilahirkan
berjumlah 11 ekor dan semua bayi-bayi yang dilahirkan dibesarkan untuk
kemudian di sapih. Saya ingin melacak keturunan dari koloni
hamster-hamster ini yang berada di Amerika, namun saya jauh dari Amerika
sehingga saya tidak dapat melakukan pelacakan tapi kalau ada orang yang
mau membantu, saya akan sangat berterima kasih.
Pada
tahun 1978, Bill Ducan dari SW Medical School Dallas di Texas, Amerika
Serikat melakukan penangkapan di wilayah yang sama dan kembali ke
Amerika dengan membawa dua hamster Sirian betina. Dan lagi tidak ada
kabar selanjutnya dari kedua hamster itu.
Pada
tahun 1980, petugas dari Pengendali Binatang Pengerat yang bertugas di
Tengah Ladang (Field Centre) untuk Pusat Penelitian Internasional Bidang
Pertanian di Wilayah yang Kering (Dry Land) menangkap dua hamster
Sirian, namun sayangnya kedua hamster itu telah memakan umpan racun
tikus yang sedang diletakan di daerah itu untuk pengujian dan yang
kemudian dua hamster itu langsung mati.
Pada
bulan November 1982, petugas yang sama kembali menangkap sepasang
hamster Sirian (jantan dan betina) di wilayah yang sama, namun
disayangkan yang jantan mati dalam periode yang cepat walaupun yang
betina bisa sampai di Inggris dengan selamat untuk di karantina. Tidak
diadakan pengembang-biakan dari hamster betina itu.
Namun
setelah hamster betina itu dikarantina selama 6 bulan, dengan bantuan
dari Zoological Society di London dan Clinton Keeling, saya diminta
apakah saya mau mengembang-biakan hamster betina itu.
Hamster
betina itu tiba di rumah saya pada tahun 1983. Hamster itu sangat jinak
walaupun jarang di pegang. Hamster itu seharian bangun dan menjadi
teman yang akrab dengan saya. Sayangnya, usaha untuk mengembang-biakan
hamster betina ini semuanya tidak berhasil. Saya rasa dikarenakan
umurnya.
Akhirnya
hamster betina ini meninggal dengan sangat tua pada bulan Januari tahun
1985 dan tetap menjadi binatang kesayangan yang pernah saya pelihara di
rumah.
Dari
data yang saya terima dengan menghubungi pihak di Israel, spesies ini
dianggap langka hanya jika spesies ini di bawah batas rata-rata, dan
dengan rata-rata yang sekarang ini, spesies ini tidak termasuk langka
yang berarti biasa saja. Saya harap tahun-tahun berikutnya, penangkapan
hamster-hamster Sirian di alam liar dapat dikembang-biakan di Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar